Senin, 10 Mei 2010

CACING TAMBANG (Ankylostomiasis)

Cacing tambang merupakan jenis cacing terkecil dengan panjang sekitar 8-15 mm. Cacing ini hidup dalam usus dan sering menggigit dinding usus sehingga menyebabkan pendarahan dan meracuni penderita. Telur cacing tambang dapat keluar bersama kotoran (feses).

Penyebab
Buang air besar sembarangan sehingga menjadi media berkembang biaknya cacing tambang. Selai masuk melalui mulut bersama makanan yang tercemar, cacing tambang juga masuk ke tubuh melalui kulit, terutama kulit kaki.

Gejala dan tanda-tanda
• Penderita terlihat pucat dan lemah, sakit kepala, pusing dan telinga berdengung.
• Mual dan muntah.
• Napas sesak saat bekerja keras, lesu dan cepat lelah.

Pencegahan
• Jaga kebersihan dan gunakan fasilitas jamban yang memadai.
• Tidak menggunaka kotoran manusia sebagai pupuk.
• Gunakan alas kaki, terutama jika bekerja di luar rumah, seperti kebun.
• Pengobatan

Resep 1
• 15 g kulit delima kering
• 20 butir biji labu parang (labu kuning), tumbuk.
• 7 lembar daun ketepeng
• Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.
• Saring lalu minum.

Resep 2
• 30 g benalu yang tumbuh di pohon delima
• Cuci bersih bahan, potong-potong
• Rebus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.
• Saring lalu minum.

Resep 3
• 10 g biji pinang kering
• Cuci bersih bahan, haluskan.
• Rebus dengan 400 cc air menggunakan api kecil hingga tersisa 200 cc, lalu saring. Minum setelah dingin (resep ini juga dapat digunakan untuk mengatasi cacing gelang).

Resep 4
• 15 g kulit akar atau kulit buah delima kering
• 20 g temulawak
• 30 g kulit batang mindi segar (10 g kering)
• Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu saring.
• Minum airnya.

Catatan:
Pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur.

0 komentar:

Posting Komentar