KELEMAHAN OBAT MODERN / OBAT KIMIA
• Efek samping secara langsung atau terakumulasi ini karena obat kimia sendiri terdiri dari bahan kimia yang murni, baik tunggal atau campuran. Bahan kimia tidak bersifat organis (alami) dan murni bersifat tajam dan reaktif (mudah bereaksi) sedangkan tubuh bersifat organis dan kompleks. Dengan demikian bahan kimia bukan nerupakan bahan yang benar-benar cocok untuk tubuh, bahan kimia bukan makanan dan bukan minuman. Konsumsi bahan kimia untuk tubuh “Terpaksa” dilakukan dengan berbagai batasan artinya: selama dapat diterima atau ditoleransi oleh tubuh. Penggunaan bahan kimia sebagai obat sekarang secara global dirasakan dan diakui kelemahannya yaitu menciptakan efek samping langsung atau terakumulasi.
• Obat kimia sering kurang efektif untuk penyakit tertentu, banyak penyakit belum ditemukan obatnya sehingga obat yang digunakan lebih banyak bersifat simptomatis dan digunakan secara terus-menerus sesuai gejalanya. Beberapa penyakit bahkan belum diketahui sebabnya dan pasien sering berulang-ulang kali ke klinik dan tidak mengalami kemajuan atau memburuk keadaanya.
• Hampir seluruh obat kimia yang kita gunakan merupakan barang import, ini dikarenakan untuk memproduksi obat kimia dibutuhkan Tekhnologi yang canggih, biaya dan butuh waktu pengujian yang cukup lama.
• Mengandung hanya 1 zat aktif tunggal, hasil isolasi bahan alam maupun sintetik
• Efeknya drastis
• Bersifat depresan
• Bisa punya Efek samping
• Dalam pemahaman ini bukan berarti kita harus anti obat modern lalu memusuhinya tetapi perlu lebih cermat lagi dalam mengantisipasi penyakit kita, kalau obat ada disekitar kita kenapa harus minum obat kimia.
KELEBIHAN TANAMAN OBAT
• Efek samping penggunaan Tanaman Obat tidak ada jika penggunaannya benar, hal ini karena Tanaman Obat bersifat kompleks dan organis yang cocok bagi tubuh manusia yang bersifat kompleks dan organis. Sehingga Tanaman Obat dapat disetarakan dengan makanan.
• Tanaman obat sangat efektif untuk penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat kimia seperti: Kanker, Tumor, Darah Tinggi, Darah rendah, Diabetes, Hepatitis. Stroke, Sinusitis, Herpes, Bau badan dll. Berdasarkan pengalaman emperis, lisan dan tulisan kemudian diteliti dari berbagai aspek (Botani, Kimiawi dan Farmakologinya), tanaman obat pendekatan dalam penggunaannya sebagai obat lebih banyak ditekankan pada aspek farmakologinya yaitu : Fungsi dalam proses pengobatan.
• Harganya murah karena bisa ditanam sendiri dan harga dapat meningkat lagi jika dalam bentuk hasil olahan. Harga tanaman obat akan mahal jika dalam bentuk isolat yaitu senyawa tertentu yang diperoleh dalam bentuk ekstrak tanaman. Seperti: VINCRISTIN obat kanker yang diisolasi dari ekstrak Tapak Dara (Catharanthus roseus) dan diimport.
• Jika diagnosa sudah jelas pengobatan umumnya dapat dilakukan oleh anggota keluarga sendiri tanpa bantuan medis atau medis hanya bersifat diagnosa dengan sarana laboratoriumnya, setelah itu perawatan dapat dilakukan oleh anggota sendiri.
• Merupakan gabungan seluruh bahan aktif yang terdapat pada satu / beberapa tanaman obat
• Efeknya lambat
• Bersifat stimulan
• Efek samping relatif kecil
• Berdasarkan dari poin-poin diatas, tanaman obat sudah diterima sebagai obat alternatif dan bahkan secara resmi dianjurkaan untuk digunakan oleh praktisi di dunia kesehatan. Pertengahan juli 2000 Mentri Kesehatan Indonesia Republik mengeluarkan himbauan agar dokter menggunakan obat asli Indonesia berupa obat tradisional tanaman obat
• Efek samping secara langsung atau terakumulasi ini karena obat kimia sendiri terdiri dari bahan kimia yang murni, baik tunggal atau campuran. Bahan kimia tidak bersifat organis (alami) dan murni bersifat tajam dan reaktif (mudah bereaksi) sedangkan tubuh bersifat organis dan kompleks. Dengan demikian bahan kimia bukan nerupakan bahan yang benar-benar cocok untuk tubuh, bahan kimia bukan makanan dan bukan minuman. Konsumsi bahan kimia untuk tubuh “Terpaksa” dilakukan dengan berbagai batasan artinya: selama dapat diterima atau ditoleransi oleh tubuh. Penggunaan bahan kimia sebagai obat sekarang secara global dirasakan dan diakui kelemahannya yaitu menciptakan efek samping langsung atau terakumulasi.
• Obat kimia sering kurang efektif untuk penyakit tertentu, banyak penyakit belum ditemukan obatnya sehingga obat yang digunakan lebih banyak bersifat simptomatis dan digunakan secara terus-menerus sesuai gejalanya. Beberapa penyakit bahkan belum diketahui sebabnya dan pasien sering berulang-ulang kali ke klinik dan tidak mengalami kemajuan atau memburuk keadaanya.
• Hampir seluruh obat kimia yang kita gunakan merupakan barang import, ini dikarenakan untuk memproduksi obat kimia dibutuhkan Tekhnologi yang canggih, biaya dan butuh waktu pengujian yang cukup lama.
• Mengandung hanya 1 zat aktif tunggal, hasil isolasi bahan alam maupun sintetik
• Efeknya drastis
• Bersifat depresan
• Bisa punya Efek samping
• Dalam pemahaman ini bukan berarti kita harus anti obat modern lalu memusuhinya tetapi perlu lebih cermat lagi dalam mengantisipasi penyakit kita, kalau obat ada disekitar kita kenapa harus minum obat kimia.
KELEBIHAN TANAMAN OBAT
• Efek samping penggunaan Tanaman Obat tidak ada jika penggunaannya benar, hal ini karena Tanaman Obat bersifat kompleks dan organis yang cocok bagi tubuh manusia yang bersifat kompleks dan organis. Sehingga Tanaman Obat dapat disetarakan dengan makanan.
• Tanaman obat sangat efektif untuk penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat kimia seperti: Kanker, Tumor, Darah Tinggi, Darah rendah, Diabetes, Hepatitis. Stroke, Sinusitis, Herpes, Bau badan dll. Berdasarkan pengalaman emperis, lisan dan tulisan kemudian diteliti dari berbagai aspek (Botani, Kimiawi dan Farmakologinya), tanaman obat pendekatan dalam penggunaannya sebagai obat lebih banyak ditekankan pada aspek farmakologinya yaitu : Fungsi dalam proses pengobatan.
• Harganya murah karena bisa ditanam sendiri dan harga dapat meningkat lagi jika dalam bentuk hasil olahan. Harga tanaman obat akan mahal jika dalam bentuk isolat yaitu senyawa tertentu yang diperoleh dalam bentuk ekstrak tanaman. Seperti: VINCRISTIN obat kanker yang diisolasi dari ekstrak Tapak Dara (Catharanthus roseus) dan diimport.
• Jika diagnosa sudah jelas pengobatan umumnya dapat dilakukan oleh anggota keluarga sendiri tanpa bantuan medis atau medis hanya bersifat diagnosa dengan sarana laboratoriumnya, setelah itu perawatan dapat dilakukan oleh anggota sendiri.
• Merupakan gabungan seluruh bahan aktif yang terdapat pada satu / beberapa tanaman obat
• Efeknya lambat
• Bersifat stimulan
• Efek samping relatif kecil
• Berdasarkan dari poin-poin diatas, tanaman obat sudah diterima sebagai obat alternatif dan bahkan secara resmi dianjurkaan untuk digunakan oleh praktisi di dunia kesehatan. Pertengahan juli 2000 Mentri Kesehatan Indonesia Republik mengeluarkan himbauan agar dokter menggunakan obat asli Indonesia berupa obat tradisional tanaman obat
0 komentar:
Posting Komentar