Rabu, 12 Mei 2010

Resep yang telah Teruji Khasiatnya

1. Anak-anak 2-5 tahun ( Panas disertai kejang-kejang ).
• Imperata Cylendrica ( akar alang-alang ) 3 gr
• Hydrocotyl Asiatica ( begagan ) 2 gr
• Hyristica Frag ( kembang pala ) 1,5 gr
• Santalum Album ( kayu cendana ) 1 gr
• Scapliuim Affinis ( buah bengkak ) 1buah

2. Anak-anak 2-5 tahun ( Sering batuk, pilek tidak suka makan ).
• Piper Bittle ( daun sirih ) 2 gr
• Daun Saga ( abius precatonus ) 0,5 gr
• Curcuma Longa ( kunir ) 3 gr
• Curcuma Xanthoriza ( temulawak ) 3,5 gr
• Stachy Ukarpheta ( daun pecut kuda ) 1,5 gr
• Imperata Cylendrica 3 gr

No. 1 dan 2 dosis untuk 2 hari
Hari I : Digodok dengan 2 gelas air ½ gelas air
3 x 1/6 gelas
Hari II : Digodok dengan 2 gelas air ½ gelas air
3 x 1/6 gelas air

3. Anak-anak 2-5 tahun ( Batuk-batuk karena allergy ).
• Hydrocotyl Asiatica ( begagan ) 2 gr
• Oldeulaudia Difusa ( rumput lidah ayam ) 2 gr
• Artemisia Vulgaris ( daun Hia ) 2 gr
• Curcuma Longa ( kunir ) 3,5 gr
• Scapliuim Affinis ( buah bengkak ) 1 buah
• Hibiscus Rosa Smensis ( kembang sepatu ) 1 gr

Hari I : Digodok dengan 2 gelas air ½ gelas air
3 x 1/6 gelas
Hari II : Digodok dengan 2 gelas air ½ gelas air
3 x 1/6 gelas air

4. Anak-anak 3-10 tahun, dengan gangguan amandel ( sering meradang dan membesar ).
• Imperata Cylendrica ( akar alang-alang ) 5 gr
• Abius Precatonus ( daun saga ) 1 gr
• Piper Bittle ( daun sirih ) 2 gr
• Stachy Ukarpheta ( daun pecut kuda ) 2 gr
• Hibiscus Rosa Smensis ( kembang sepatu ) 1 gr
• Tamarinduis Indica ( daun asam ) 2 gr
• …………………..( benalu mangga ) 2 gr
• …………………..( benalu belimbing ) 2 gr
• Scapliuim Affinis ( buah bengkak ) 1 buah


Hari I : Digodok dengan 3 ½ gelas air 1 gelas air
3 x 1/3 gelas
Hari II : Digodok dengan 3 ½ gelas air 1 gelas air
3 x 1/3 gelas

5. Batu Ginjal.
• Phylantus Urinaria ( meniran ) 5 gr
• Ozthosiphone St. ( kumis kucing ) 5 gr
• Cyprus Rotuindus ( buah teki ) 5 gr
• Strobilanthus Crui ( keji beling ) 6 gr
• F. Persiana Americana ( daun advokat ) 6 gr
• F. Piper Bittle ( daun sirih ) 5 gr

Hari I : Digodok dengan 5 gelas air 1 ½ gelas
3 x ½ gelas
Hari II : Digodok dengan 5 gelas air 1 ½ gelas
3 x ½ gelas

6. Batu Empedu.
• Emamomuni Burmani ( kayu legi ) 4 gr
• Curcuma Xanthoriza ( temulawak ) 7 gr
• Curcuma Longa ( kunir ) 6 gr
Ditambah Resep No. 5

Hari I : Digodok dengan 5 gelas air 1 ½ gelas air
3 x ½ gelas
Hari II : Digodok dengan 5 gelas air 1 ½ gelas air
3 x ½ gelas air

7. Infeksi Lever ( Icteris ).
• F. Persiana Americana ( daun advokat ) 3 gr
• Usnea Barbata ( kayu angin ) 1 gr
• F. Piper Bittle ( daun sirih ) 5 gr
• Phylantus Urinaria ( meniran ) 2 gr
• Ozthosiphone St. ( kumis kucing ) 2 gr
• …………………. 4 gr
• …………………. 4 gr
• Curcuma Xanthoriza ( temulawak ) 8 gr
• Curcuma Longa ( kunir ) 7 gr

Hari I : Digodok dengan 5 gelas air 1 ½ gelas air
3 x ½ gelas air
Hari II : Digodok dengan 5 gelas air 1 ½ gelas air
3 x ½ gelas air

8. Gangguan Fungsi Lever ( Tidak kuning ).
• Curcuma Xanthoriza ( temulawak ) 7 gr
• Curcuma Longa ( kunir ) 7 gr
• Arthocarpus Communis ( daun sukun ) 3 gr
• Vmca Rosea ( kembang Serdaku ) 3 gr
• Piper Bittle ( daun sirih ) 4 gr
• Phylantus Urinaria ( meniran ) 2 gr
• ……………….( kayu manis ) 4 gr
• Strobilanthus Crui ( keji beling ) 3 gr

Hari I : Digodok dengan 5 gelas air 1 ½ gelas air
3 x ½ gelas air
Hari II : Digodok dengan 5 gelas air 1 ½ gelas air
3 x ½ gelas air

9. Insomnia ( Sulit Tidur ).
• Kangkung 2 ikat kecil
• Sladeri 1 ikat kecil
• Kacang ijo 1 sendok makan

Digodok dengan 250 cc air sampai mendidih 5-7 menit
Saring, minum sesudah makan malam

10. Prostat ( Pembesaran ).
• F. Persiana Americana ( daun advokat ) 4 gr
• Cyprus Rotuindus ( buah teki ) 3 gr
• Strobilanthus Crui ( keji beling ) 3 gr
• Loz Gres Americana ( benalu advokat ) 3 gr
• Loz Mang. Fera ( benalu mangga ) 3 gr
• Hekoteres Usoza ( kayu ulir ) 2 gr

Hari I : Digodok dengan 3 ½ gelas air 1 gelas air
2 x ½ gelas air

Hari II : Digodok dengan 3 ½ gelas air 1 gelas air
2 x ½ gelas air



Selengkapnya...

SERTIFIKASI PENGOBAT HERBAL

Dalam rangka meningkatkan mutu & standar pendidikan Battra Ramuan, Ikatan Pengobat Herbal ADEM ATI menyelenggarakan program Sertifikasi bagi para Alumni ADEM ATI PROGRAM dan Masayrakat Umum di dalam dan Luar Negeri.

1. Pelaksanaan hanya 1 kali Pertemuan.
2. Teknis pembelajaran : Tutorial, Diskusi kelompok, praktek lapangan.
3. ONLINE: Biaya Rp 350.000,- Plus Bahan Ujian, Buku dan Sertifikat Hub. 081336698000.


Materi :

1. Sejarah Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia.
2. Teori Sehat - Sakit (Panas dingin tubuh).
3. Metode Holistik.
4. Organ.
5. Energi Positif dan Negatif.
6. Morfologi Tanaman Obat.
7. Khasiat dan Manfaat Tanaman Obat.
8. Hukum dan Faedah Pengobat.
9. Penyebab Penyakit.
10. Dasar Menentukan Sakit – Sehat.
11. Cara Pemeriksaan dan Menentukan Sakit – Sehat.
12. Tekhnik Pemeriksaan dan Penyembuhan.
13. Pengobatan dan Ramuan.
14. Bahan Baku dan Simplisia.
15. Penerapan Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia dalam berbagai gangguan
(praktik di mitra).
16. Penyusunan data Penderita.
17. Etika Profesi Pengobat Herbal.
18. Manejemen Usaha: Beli Klinik/Rumah buat Praktek hanya dengan Uang 5-10 Saja dan mendapatkan Modal hingga ratusan Juta Rupiah.
19. Materi untuk gangguan sistem organ :
* Sistem Syaraf
* Sirkulasi darah
* Pernapasan
* Pencernaan
* Otot, tulang dan persendian
* Kekebalan tubuh
* Hormonal
* Energi

REKOMENDASI PRAKTEK
Kami akan berikan setelah mengikuti Pelatihan/Kursus secara Kolektif di Kota anda atau Via ONLINE, dan setiap peserta setelah mengikuti kursus Pelatihan Tanaman Obat ini, akan diberikan Sertifikat Resmi untuk menjadi Pengobat Herbal ADEM ATI.

PEMBUKAAN PERWAKILAN
Siap Menjadi Perwakilan atau EO Penyelenggaraan Kursus Tanaman Obat dari Lembaga kami , setelah disetujui LKTOI Adem Ati Pusat. Untuk itu segera anda mengajukan diri dengan mengirim Biodata ke Alamat Email: iph.ademati@gmail.com.

PEMBUKAAN KLINIK PERWAKILAN
Harus memenuhi Minimal Order Produk Herbal ADEM ATI dan anda telah menjadi anggota Ikatan Pengobat Herbal ADEM ATI dengan menunjukkan Sertifikasi yang telah didapat.



Selengkapnya...

Selasa, 11 Mei 2010

Sejarah TOI

Hidup sehat merupakan anugerah Allah, serta merupakan Hak Azasi Manusia. Mempertahankan kesehatan merupakan sifat hakiki setiap manusia. Oleh karena itu apabila manusia sakit maka ia berusaha melakukan berbagai upaya untuk mengobati penyakitnya.

Peran Obat tradisional mendominasi berperan sebagai obat sejak pertengahan abad 19. Sedangkan abad 19 mulai dikenalkan dengan metode eksperimental seiring dengan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat termasuk ilmu kimia kedokteran, begitu pula pengolahannya isolasi dan penentuan struktur kimia zat aktif tanaman banyak dikerjakan, serta dilakukannya sintesa zat aktif.

Abad 20 peran obat sintetik dan semi sintetik mendominasi pemakaian obat, begitu pula akhir abad 20 terjadinya perubahan paradigma pengobatandari ragawi menjadi holistik dan obat tradisional melengkapi upaya pengobatan formal.

Sejarah menunjukkan bahwa diwilayah nusantara abad ke 5 sampai abad ke 19, tanaman obat merupakan sarana yang paling utama bagi masyarakat kita untuk pengobatan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.

Kerajaan-kerajaan diwilayah nusantara seperti: Sriwijaya, Majapahit dan Mataram mencapai beberapa puncak kejayaan dan menyisakan banyak peninggalan yang dikagumi dunia, salah satunya produk Tanaman Obat yang diandalkan sebagai sarana pemeliharaan kesehatan.
Pengetahuan tanaman obat yang dikenal diwilayah Nusantara adalah bersumber dari pengetahuan secara turun-menurun, khususnya: China dan India.

Tumbuhan obat umumnya merupakan tumbuhan hutan yang didosmetikasi oleh nenek moyang menjadi tanaman pekarangan dan tanaman pinggir kebun dan secara turun menurun digunakan sebagai obat.

Tetapi dengan masuknya pengobatan modern di indonesia, yang ditandai dengan didirikannya Sekolah Dokter Jawa (stovia) di Jakarta tahun 1904, maka secara bertahap dan sistematis penggunaan tanaman obat sebagai obat ditinggalkan. Sejalan dengan masuknya modernisasi terutama dalam aspek pendidikan, maka pola hidup tradisional mulai tererosi. Perubahan yang paling menonjol adalah cara menjaga kesehatan dan pengobatan. Dengan begitu pola kehidupan masyarakat kita juga beralih pada pengobatan modern yang semula mengandalkan tumbuhan kini mulai mengandalkan obat kimia (obat modern).

Penggunaan tanaman obat dianggap kuno bodoh, berbahaya dan terbelakang. Tumbuhan obat yang secara turun menurun didosmetikasi dan dipelihara disudut-sudut kebun kini mulai terlantar, dilupakan dan dibersihkan yang akhirnya banyak masyarakat mungkin turunan kita tidak mengenal lagi jenis tanaman obat yang ditanam atau sudah terkenal sejak jaman nenek moyang kita, dan memahami konsep umum tentang obat hanya barang-barang yang dijual diapotik.

Di negara-negara tetangga kita seperti: RRC, Korea, Jepang, Taiwan dan Hongkong dan negara-negara timur lainnya, pengobatan modern dikembangkan sampai efektif. Obat tradisional tanaman obat biasa diresepkan oleh dokter dan banyak digunakan dirumah sakit, sehingga pasien dapat memilih untuk menggunakan obat kimia atau obat tradisional tanaman obat atau gabungan.

Upaya-upaya melestarikan pengetahuan tanaman obat berupa buku dan dokumentasi, antara lain :

• K. Heyne. Menulis buku “Tanaman Berguna Indonesia”
• Ny. Klopenberg-Versteegh, mendata 887 tanaman obat pribumi disertai 1.467 resep pengobatan.
• Dr. Seno Sastroatmidjoyo & Harsono Radjakmangunsudarso, menulis buku “Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang”, yang menghimpun keterangan Tanaman Obat Indonesia, cara penggunaannya dan proses pengobatan dengan Tanaman Obat.
• Beberapa orang ternama Indonesia yang juga ia seorang pengobat, penulis, pemerhati dan peneliti antara lain : Prof. Hembing Wijayakusuma, Dr. Setiawan Dalimartha, G. Kartasapoetra, Thomas A.N.S, dr. Prapti Utami dan banyak lagi.
• Penerbit dan peneliti dari lembaga-lembaga, seperti: PT. Esei Indonesia, Balitro Bogor, Badan Litbang Depkes, BPTO Tawangmangu, Direktorat jendral POM, Depkes, Majalah Agrobis, Intisari dll.
• Pelayanan pengobat formal dengan Tanaman Obat : RS. Dr. Sutomo Surabaya, RS. Bethesda, beberapa Puskesmas di Jawa Timur.
• Upaya lembaga pemeliharaan & penelitian Tanaman Obat Indonesia seperti : Balai penelitian tanaman obat & rempah (Balitro) Bogor, Balai Tanaman Obat Tawamangu
• Pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat dari hutan tropis Indonesia untuk kepentingan usaha, dilakukan oleh Perusahaan-perusahaan Produk Jamu, Perusahan-perusahaan Farmasi dengan berbagai produk berlogo “Jamu” dan berijin obat Obat Taradisional “TR”, Minuman-minuman Kesehatan Tradisional yang berijin P-IRT seperti minuman kesehatan Instant Jahe, Temulawak, Kunir Putih “ADEM ATI” Jember.

Upaya-upaya diatas memang nyata ada, tetapi sangat terbatas dan dampaknya sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan yang ada. Hal ini terjadi karena kurangnya dukungan masyarakat, karena masyarakat masih berkiblat dengan faham modern dan hal-hal yang bersifat tradisional kurang menarik. Sebagai akibatnya hasil dari upaya-upaya diatas kurang nyata. Tetapi abad ke 20 terdapat kecenderungan secara global untuk kembali ke alam, dan kecenderungan ini sangat kuat di negara-negara maju yang berdampak pada negara-negara berkembang seperti Indonesia ini.

Selengkapnya...

Herbal VS Obat Kimia

KELEMAHAN OBAT MODERN / OBAT KIMIA
• Efek samping secara langsung atau terakumulasi ini karena obat kimia sendiri terdiri dari bahan kimia yang murni, baik tunggal atau campuran. Bahan kimia tidak bersifat organis (alami) dan murni bersifat tajam dan reaktif (mudah bereaksi) sedangkan tubuh bersifat organis dan kompleks. Dengan demikian bahan kimia bukan nerupakan bahan yang benar-benar cocok untuk tubuh, bahan kimia bukan makanan dan bukan minuman. Konsumsi bahan kimia untuk tubuh “Terpaksa” dilakukan dengan berbagai batasan artinya: selama dapat diterima atau ditoleransi oleh tubuh. Penggunaan bahan kimia sebagai obat sekarang secara global dirasakan dan diakui kelemahannya yaitu menciptakan efek samping langsung atau terakumulasi.

• Obat kimia sering kurang efektif untuk penyakit tertentu, banyak penyakit belum ditemukan obatnya sehingga obat yang digunakan lebih banyak bersifat simptomatis dan digunakan secara terus-menerus sesuai gejalanya. Beberapa penyakit bahkan belum diketahui sebabnya dan pasien sering berulang-ulang kali ke klinik dan tidak mengalami kemajuan atau memburuk keadaanya.

• Hampir seluruh obat kimia yang kita gunakan merupakan barang import, ini dikarenakan untuk memproduksi obat kimia dibutuhkan Tekhnologi yang canggih, biaya dan butuh waktu pengujian yang cukup lama.

• Mengandung hanya 1 zat aktif tunggal, hasil isolasi bahan alam maupun sintetik

• Efeknya drastis

• Bersifat depresan

• Bisa punya Efek samping

• Dalam pemahaman ini bukan berarti kita harus anti obat modern lalu memusuhinya tetapi perlu lebih cermat lagi dalam mengantisipasi penyakit kita, kalau obat ada disekitar kita kenapa harus minum obat kimia.

KELEBIHAN TANAMAN OBAT
• Efek samping penggunaan Tanaman Obat tidak ada jika penggunaannya benar, hal ini karena Tanaman Obat bersifat kompleks dan organis yang cocok bagi tubuh manusia yang bersifat kompleks dan organis. Sehingga Tanaman Obat dapat disetarakan dengan makanan.

• Tanaman obat sangat efektif untuk penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat kimia seperti: Kanker, Tumor, Darah Tinggi, Darah rendah, Diabetes, Hepatitis. Stroke, Sinusitis, Herpes, Bau badan dll. Berdasarkan pengalaman emperis, lisan dan tulisan kemudian diteliti dari berbagai aspek (Botani, Kimiawi dan Farmakologinya), tanaman obat pendekatan dalam penggunaannya sebagai obat lebih banyak ditekankan pada aspek farmakologinya yaitu : Fungsi dalam proses pengobatan.

• Harganya murah karena bisa ditanam sendiri dan harga dapat meningkat lagi jika dalam bentuk hasil olahan. Harga tanaman obat akan mahal jika dalam bentuk isolat yaitu senyawa tertentu yang diperoleh dalam bentuk ekstrak tanaman. Seperti: VINCRISTIN obat kanker yang diisolasi dari ekstrak Tapak Dara (Catharanthus roseus) dan diimport.

• Jika diagnosa sudah jelas pengobatan umumnya dapat dilakukan oleh anggota keluarga sendiri tanpa bantuan medis atau medis hanya bersifat diagnosa dengan sarana laboratoriumnya, setelah itu perawatan dapat dilakukan oleh anggota sendiri.

• Merupakan gabungan seluruh bahan aktif yang terdapat pada satu / beberapa tanaman obat

• Efeknya lambat

• Bersifat stimulan

• Efek samping relatif kecil

• Berdasarkan dari poin-poin diatas, tanaman obat sudah diterima sebagai obat alternatif dan bahkan secara resmi dianjurkaan untuk digunakan oleh praktisi di dunia kesehatan. Pertengahan juli 2000 Mentri Kesehatan Indonesia Republik mengeluarkan himbauan agar dokter menggunakan obat asli Indonesia berupa obat tradisional tanaman obat

Selengkapnya...

Sebagai Alternatif Logis

Kesadaran akan kenyataan diatas maka penggunaan Tanaman Obat mulai diterima kembali oleh masyarakat sebagai pengobatan alternatif. Arti pengobatan alternatif ini adalah:
• Tanaman Obat sebagai pilihan untuk digunakan sebagai pencegahan berkembangnya suatu penyakit dan menghilangkan gejalanya.
• Tanaman Obat sebagai pilihan untuk mengobati dan menghindari efek samping obat kimia dengan harga murah.
• Tanaman Obat sebagai pilihan untuk menghindari tindakan medis drastis seperti: Amputasi, Pembedahan, atau Penyinaran radio aktif.
• Tanaman Obat sebagai pilihan, jika dokter telah menyatakan penderita sudah tidak dapat ditolong (Dokter sudah angkat tangan) penderita masih dapat terus berusaha menyembuhkan dengan jalan alternatif dengan tanaman obat.

TEORI TERJADINYA PENYAKIT

Pengobatan Modern
• Adanya patogen eksternal tertentu yang menyerang tubuh.
• Penyakit dianggap sebagai musuh yang harus dimusnahkan
• Terapinya berupa eradikasi (pemusnahan) bisa menggunakan bahan kimia (Chemical), operasi dan penyinaran (radiasi).

Pengobatan Tradisional
• Adanya ketidak seimbangan kritis atau adanya defisiensi diantara berbagai macam energi internal dan metabolisme.
• Penyakit bukan Musuh hanya gangguan keseimbangan
• Terapinya mengembalikan keseimbangan kritis atau adanya defisiensi diantara berbagai macam energi internal dan metabolisme
• Penyakit bukannya musuh hanya ngangguan keseimbangan
• Terapinya adalah dengan mengembalikan keseimbangan baik energi maupun metabolisme dengan bahan alam.

CATATAN:
Hasil isolasi (ISOLAT) zat aktif dari tanaman bisa berbahaya dan bersifat toksik.
• EPHEDRINE, isolat dari Ephedica sinica besa berbahaya walaupun bisa melonggarkan pernafasan penderita Asma.
• GLYZIRICIN dari kayu legi bisa bersifat racun.

Selengkapnya...

Peran Tumbuhan Bagi Manusia

Mengapa tumbuhan lebih banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya dibandingkan dengan bahan alam yang lain ? Yang jelas Tumbuhan banyak memiliki beberapa kelebihan, antara lain :

• Sebagai perantara pemenuhan kebutuhan energi
• Untuk melengkapi kekurangan mineral yang dibutuhkan manusia
• Sebagai penyeimbang sistem metabolisme tubuh
• Untuk kesehatan (Pengobatan)

Sedangkan pemenuhan kebutuhan energi sangat dibutuhkan sebagai bioenergi dalam metabolisme tubuh, adapun jika bioenergi habis tubuh dapat melemah bahkan lemas karena terpakai untuk menghambat penurunan dan habisnya energi, semua itu karena adanya gangguan (Hambatan) atau kerusakan. Dari proses semua itu dibutuhkan penambahan energi yang diperoleh dai makanan dan minuman (Tumbuhan), begitu pula seperti pemenuhan kebutuhan bioenergi seperti: Matahari memberikan energi pada Tumbuh-tumbuhan.

Begitu pula Pemenuhan kebutuhan mineral pada manusia, dimana manusia itu sendiri terdiri dari unsur oksigen, karbon, nitrogen, kalsium, fosfor, halium, iodin, sulfur, natrium, magnesium, besi, florin, silikon dll. Unsur-unsur tadi sangat diperlukan agar manusia itu tetap sehat dan dibutuhkan unsur yang sama dengan pembentuknya. Yang diperoleh dari makanan dan minuman atau tumbuhan yang bisa merubah unsur anorganik menjadi organik.

Kehidupan Manusia tidak lepas dari proses biologik atau proses Fisikokimia yakni memberikan fenomena kehidupan seperti perkembangan (tumbuh), reproduksi, evolusi, diferensiasi, serta metabolisme lainnya. Proses tadi terjadi karena adanya mekanisme hukum alamiah untuk mencapai keserasian reseultatif otomatik (Keseimbangan Sibernetika). Keseimbangan Sibernetika terjadi karena latar belakang Fisikokimia yang berupa substansi yang bersifat komplementer (tesa, antitesa untuk mencapai sintesa), substansi tersebut antara lain : Inisiator, promotor, inhibitor, terminator dll. Yang terdapat pada tumbuhan. Dengan perlakuan mempengaruhi substansi dimungkinkan membuat Sibernetika dalam kondisi Sakit (Mal Adaptasi) atau Sehat (EU Adaptasi). Peran tumbuhan untuk kesehatan itu sendiri sebagai Pencegahan (Preventif), Peningkatan (Promotif), Pengobatan (Kuratif), Pemulihan (Rehabilitatif).

Selengkapnya...

Konsep Dasar Formula

Dilakukan dengan Pendekatan Formal dan Nonformal. Bertujuan agar obat tradisional yang belum bisa di fitofarmakan bisa digunakan oleh masyarakat dan tidak membahayakan, maka dalam pembuatannya harus mengikuti “Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik” (CPOTB) dengan penyusunan formulanya menggunakan konsep yang lebih “logis dan tradisional”. Untuk itu dalam pembuatan formula obat tradisional bisa dilakukan melalui 2 cara pendekatan yaitu: Pendekatan formal lewat faham kedokteran dan pendekatan secara nonformal lewat faham pengobatan timur (Tradisional).

Pendekatan Formal (Faham Kedokteran)
• Biologi dengan cabang-cabang ilmu khususnya Botani, agar tidak terjadi kesalahan mengidentifikasi bahan yang akan di jadikan obat.
• Patologi, pengetahuan tentang perubahan-perubahan fisik dan fungsional tubuh akibat beserta cabang ilmunya. Hal ini berguna untuk mengetahui penyebab penyakit. Gejala-gejala yang ditimbulkanya dan lain-lain.
• Farmakologi beserta cabang-cabangya, berguna untuk mengetahui kandungan bahan aktif yang ada, efek farmakologinya dan sebagainya.

Pendekatan Non Formal (Faham Kedokteran Timur / Holistik)
Empat cara pemeriksaan diagnostik holistik.
TEORI YIN YANG = TEORI PERGERAKKAN 5 UNSUR
TEORI FENOMENA = ORGAN ORGAN TUBUH
TEORI MERIDIAN = TEORI PENYEBAB PENYAKIT
PENGGOLONGAN SINDROM = DELAPAN DASAR DIAGNOSA

Selengkapnya...